PEMBIAYAAN MARKETING BANK

oleh: Mukhammad Aqil Muzakki
Syariah EI 2006


A. LATAR BELAKANG MASALAH
Budgeting merupakan aktifitas pembiayaan. Setiap Perusahaan, Baik perusahaan kecil maupun Besar, memiliki keinginan untuk melakukan kemajuan didalam menjalankan usahanya, Hal ini terlihat dari perjalanan usaha yang dilakukan oleh Perusahaan-perusahaan yang baru maupun yang sudah Go Public. Perkembangan dan perluasan yang dilakukan oleh Perusahaan harus didukung oleh sarana-sarana yang memadai, agar semua perencanaan yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik dan memuaskan. Hal ini menuntut perusahaan mencari Alternatif-alternatif jitu untuk mendukung apa yang dicita-citakannya, seperti dibutuhkannya solusi, Inovasi dan Strategi apa yang harus diambil oleh pihak pimpinan manajemen (Top Management).

Pada sa’at perusahaan bersungguh-sungguh dalam melakukan perkembangan usahanya, maka hal yang paling penting yang perlu di perhatikan adalah bagaimana struktur managemen pemasarannya, karena dari departemen inilah perkembangan dan perluasan sebuah perusahaan dapat dicapai dan di optimalkan realisasinya. Sehingga manajemen membutuhkan data-data yang relevan, dapat dipercaya dan obyektif mengenai informasi yang berkaitan dengan pemasaran. Hal tersebut dilakukan agar Perusahaan dapat mengukur keberhasilan perusahaannya dalam proses ekspansi perusahaan.

Adapun informasi yang akan di peroleh dapat berasal dari dalam perusahaan (Internal) ataupun informasi yang sifatnya dari Eksternal Perusahaan. Data / informasi yang berasal dari dalam perusahaan mendukung analisis biaya pemasaran yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam periode akuntansi tertentu, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi mengenai anggaran (Budget) yang dikeluarkan dalam sebuah kegiatan pemasaran, yang akhirnya perusahaan dapat memproyeksikan biaya yang akan dikeluarkan sekaligus dapat memperoleh informasi untuk memproyeksikan Laba perusahaan jika melakukan expanse (Perluasan usaha). Sedangkan, dari luar perusahaan diperoleh dari perkembangan perekonomian, mulai dari stabilitas ekonomi, keamanan, politik dan sosial budaya. Selain itu juga perusahaan dapat memperoleh informasi dari pesaing-pesaing dengan cara melakukan quisioner ataupun mencari informasi yang berkaitan dengan para pesaing, hal ini dilakukan agar budgeting yang dikeluarkan tidak melebihi dari budget yang dikeluarkan oleh perusahaan pesaing, sehingga dalam melakukan aktivitas usahanya dapat bersaing dengan baik dan mampu bersaing dengan perusahaan sejenis.

Hal terpenting yang harus diketahui dalam proses perkembangan usaha ini adalah bagaimana manajemen mampu melakukan analisis biaya pemasaran sebagai alat bantu dalam mengawasi biaya pemasaran dalam memperoleh laba yang diinginkan. Hal ini bukan berarti perusahaan mengurangi “keberanian” dalam melakukan pemasaran, akan tetapi analisis biaya pemasaran dapat dijadikan pedoman dalam mengukur laba yang di harapkan, agar biaya yang dikorbankan sebanding dengan hasil yang diperoleh (Laba), bahkan dapat memaksimalkan laba dengan meminimalkan biaya pemasaran yang dikeluarkan.

Seperti yang telah dikemukakan bahwa Analisis biaya pemasaran merupakan cara yang efektif dalam memaksimalkan profit margin/ laba perusahaan, meminimalkan biaya yang dikeluarkan dalam proses pemasaran, mengamankan investasi/ harta dalam kas dan juga kemungkinan terjadinya pemborosan serta hal lain yang mungkin terjadi yang dapat merugikan perusahaan. Maka dengan adanya analisis biaya pemasaran yang dilakukan oleh manajemen akan segera mengetahui biaya yang dikeluarkan dan take and give yang dihasilkan berupa Laba.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai biaya didalam pengendalian biaya pemasaran dan cara memproyeksikan laba, penulis menyajikan karya tulis dalam bentuk makalah terkait dengan PEMBIAYAAN MARKETING BANK.

B. PEMBATASAN MASALAH
Pengupasan masalah terkait dengan pembiayaan marketing sangatlah luas, banyak hal yang dapat dikaji untuk kemudian dapat memahami permasalahan tersebut dengan detail. Namun penulis mempersempit pembahasan tersebut dengan memunculkan satu pembahasan terkait dengan fungsi marketing dalam pembiayaan marketing dalam perusahaan perbankan. Sehingga dapat memunculkan salah satu referensi dalam kaitannya dengan ilmu budgeting di dunia pemasaran.
Pembahasan dalam makalah ini melingkupi pengertian biaya, fungsi marketing: dalam kaitannya dengan penciptaan produk yang berkualitas, perbaikan proses proses product placement, promotion, proses pricing, dan beberapa informasi pendukung lainnya.

C. PEMBAHASAN
Menurut National Committee on Governmental Accounting (NCGA), saat ini Governmental Accounting Standarts Board (GASB), definisi anggaran (budget) sebagai berikut: "…. Rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu."

Menurut Supriyono (2000;16), Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.

Menurut Henry Simamora (2002;36), Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di masa mendatang bagi organisasi.

Menurut Mulyadi (2001;8), Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.

Menurut Mulyadi (2005:487), Biaya pemasaran dalam arti sempit dibatasi artinya sebagai biaya penjualan, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk ke pasar. Sedangkan biaya pemasaran dalam arti luas meliputi semua biaya yang terjadi sejak saat produk selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai dengan produk tersebut diubah kembali dalam bentuk uang tunai.

Menurut Hansen & Mowen (2001:47), Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan produk atau jasa, meliputi biaya gaji dan komisi tenaga jual, biaya iklan, biaya pergudangan dan biaya pelayanan pelanggan.

Menurut Henry Simamora (2002:37), Biaya pemasaran atau penjualan (Marketing Cost) meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapat pesanan pelanggan dan menyerahkan produk atau jasa ke tangan pelanggan.

Tentunnya dalam usaha merencanakan pengeluaran (pembiayaan) sebuah perusahaan harus dibuat sematang-matangnya sebagai acuan dalam menjalankan kinerja. Sehingga perusahaan lebih terkontrol dengan adanya acuan tersebut.

Selain itu, perusahaan juga dapat meng-estimasikan antara pemasukan dan pengeluaran dalam hal manajemen keuangannya. Oleh karena itu dalam penyusunan rencana anggaran, perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan penyusunan tersebut.

Unsur-unsur utama dalam anggaran:
 Keseluruhan Rencana, merupakan penentuan kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang.
 Kegiatan Perusahaan, meliputi seluruh kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian dalam perusahaan.
 Dinyatakan dalam angka, adalah unit yang dapat digunakan pada semua kegiatan perusahaan yang bermacam-macam.
 Periode tertentu, adalah keseluruhan mengenai apa-apa saja yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
Anggaran mempunyai 3 kegunaan pokok yaitu:
 Sebagai pedoman kerja. Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan pada waktu yang akan datang.
 Sebagai alat koordinasi kerja. Dengan adanya anggaran semua bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahan dapat saling menunjang dan bekerja sama dengan baik, untuk menuju pada sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
 Sebagai alat pengawasan atau pengendalian. Anggaran berfungsi sebagai tolok ukur (alat pembanding) untuk menilai dan mengevaluasi realisasi kegiatan perusahaan pada masa yang akan datang.

Tujuan marketing selain mencari keuntungan (laba), mencari konsumen sebanyak-banyaknya, juga untuk menjalin relasi dengan konsumen dalam jangka panjang (continue). Untuk menjalin hubungan dengan konsumen dalam jangka panjanng maka dibutuhkan strategi yang dapat terus menarik hati konsumen tersebut. Diantaranya adalah tingkat kepuasan konsumen.

Tingkat kepuasan konsumen dapat dikuantitaskan dalam bentuk rencana anggaran sebuah pembiayaan untuk membiayai hal-hal yang terkait dalam bidang marketing untuk memperoleh tingkat kepuasan tersebut.

Pengertian pemberian kepuasan tersebut mempunyai dimensi yang sangat luas, antara lain menyangkut masalah:
 Kualitas dari produk dan jasa yang diberikan kepada para nasabahnya sesuai dengan kebutuhannya
 Kecepatan proses pelayanan dengan tingkat ketelitian yang tinggi
 Tingkat harga (suku bunga, selisih kurs, fee) yang dapat diterima nasabah
 Tersedianya fasilitas yang memadai dan dapat dimanfaatkan nasabah , dll

Agar dapat mencapai hasil-hasil yang memuaskan di samping laba yang sesuai dengan target, maka kegiatan atau fungsi marketing yang ada pada perusahaan/ bank juga sangat luas antara lain meliputi:
1. Di dalam Kaitannya dengan Penciptaan Produk yang Berkualitas
a. Melakukan Market Research
◘ untuk mengetahui customer needs
◘ Posisi bank dalam pasar
◘ Jenis produk dan jasa yang dapat diciptakan dan dijual untuk memenuhi customer needs
◘ Volume kebutuhan akan suatu produk dan jasa yang dipasarkan
◘ Segmen pasar yang akan direkrut/ dituju
◘ Tingkat harga yang dapat dipasang pada produk dan jasa yang akan ditawarkan kepada nasabah oleh bank pesaingnya
◘ Marketing channels yang akan ditempuh

b. Product Design dan Development
◘ Penciptaan produk dan jasa baru yang dapat dihasilkan oleh bank sesuai dengan profesionalisme para stafnya, serta sesuai dengan sarana yang ada untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya
◘ Melakukan perbaikan, modifikasi produk dan jasa lama yang sudah ada agar dapat lebih berorientasi ke pasar dan dapat memperpan-jang life cycle-nya atau lebih dapat menarik calon nasabah baru

2. Perbaikan Proses Product Placement
a. Network Development/ Pengembangan Jaringan Kerja
◘ Jaringan kerja yang sesuai dengan segmen pasar yang dituju, jumlah cabang dan ATM yang memadai
◘ Office Layout yang memberikan kenyamanan nasabah
◘ Sarana telekomunikasi yang memadai
◘ Jumlah correspondent banking yang harus baik di dalam maupun luar negeri.

b. Sistem Prosedur Kerja
◘ System dan prosedur kerja yang efisien untuk tiap jenis produk dan jasa yang dijual kepada para nasabahnya
◘ Organisasi dan pembagian wewenang yang dapat memberikan keputusan dengan tepat
◘ Profesionalisme para petugas/ pejabat bank dalam menyampaikan produk dan jasa kepada para nasabahnya

3. Promotion
Peranan promosi dalam strategi pemasaran menjadi sangat penting dalam kaitannya menarik konsumen/ nasabah yang dituju. Kegiatan promosi meliputi:
a. Perumusan pesan promosi yang akan dikomunikasikan pada nasabah
b. Penetapan target yang ingin dituju (segmen pasar) oleh bank didalam memasarkan produk dan jasanya
c. Pemilihan media promosi yang sesuai.

Media promosi yang ditempuh oleh suatu bank dalam mengko-munikasikan pesan promosi pada para konsumennya antara lain meliputi:
a. Personal Selling, yaitu proses pemasaran melalui hubungan langsung antara sales person dengan nasabah/ calon nasabah.
b. Iklan, yaitu bentuk penyajian pesan promosi atas produk dan jasa yang akan dipasarkan. Iklan dapat dilakukan melalui berbagai macam media (sarana promosi) diantaranya:
◘ Billboard/ papan reklame
◘ Advertisement
◘ Audio Visual
◘ Outdoor Promotion
◘ Direct Mail
◘ Souvenir/ gift
◘ Sponsorship
◘ Banner
◘ Entertainment
◘ Seminar/ presentasi
◘ Pameran, peragaan produk, dan lain-lain
c. Public Relation, yaitu salah satu bentuk promosi penjualan dengan menciptakan hubungan yang baik dengan masyarakat luas pada umumnya dan khususnya dengan para nasabahnya terutama di dalam menjaga citra perusahaan (company image) maupun didalam menjaga citra produk dan jasa yang dijual oleh suatu bank.

4. Proses Pricing
Merupakan strategi pemasaran menggunakan mekanisme penetapan harga produk dan jasa bank yang dipasarkan pada konsumen. Penetapan harga (tarif jasa-jasa perbankan) yang tepat diharapkan dapat memaksimumkan pemasaran yang diperoleh. Untuk melaksanakan policy ini, perlu adanya dukungan management information system yang baik terutama mengenai perilaku pasar, struktur biaya atas produk dan jasa yang ditawarkan oleh suatu bank. Dan untuk pembinaan system informasi ini tentu diperlukan anggaran biaya yang harus dicadangkan tiap periode mekanisme pricing ini bahwa banyak approach yang dapat ditempuh agar dapat diperoleh different price for different customer.

Didalam penyusunan anggaran biaya pemasaran ini, pertama-tama harus diketahui kegiatan di periode mendatang antara lain:
a. Target pendapatan usaha yang dicapai oleh bank yang bersangkutan
b. Untuk mencapai target pendapatan tersebut dapat dihasilkan dari produk dan jasa yang harus dipasarkan pada tahun yang akan datang
c. Volume dana yang harus dapat dikumpulkan oleh bank untuk funding kegiatan usaha tersebut
d. Jenis-jenis produk yang akan dipasarkan
e. Target market/ segmen pasar yang digunakan
f. Media promosi dan pesan promosi yang dilakukan
g. Pelibatan outlet/ network/ cabang baik lama maupun baru

Disamping kegiatan-kegiatan tersebut, perlu pula diketahui standar biaya promosi/ iklan yang terjadi di pasar media iklan misalnya:
a. Tarif iklan per millimeter kolom dari berbagai surat kabar
b. Tarif pembuatan art design untuk biro iklan
c. Tarif iklan di TV tiap spot di prime time maupun non prime time
d. Biaya pembuatan materi iklan untuk tiap spot
e. Jenis souvenir yang akan dibagikan dan standar harga yang berlaku di pasar.
f. Tarif siaran iklan di radio untuk tiap menitnya
g. Pajak pemasangan papan reklame
h. Tarif untuk entertainment di restoran/ hotel
i. Tarif sewa ruangan untuk acara (function room)
j. Biaya penyelenggaraan untuk suatu kegiatan olah raga dll.

Dengan diketahuinya kegiatan promosi yang akan dilakukan baik dalam volume yang ingin dicapai, frekuensi yang akan dilakukan, jenis media yang akan dipakai serta telah diketahuinya tarif iklan, promosi untuk masing-masing media tersebut diatas tentu akan mempermudah penyusunan biaya pemasaran yang akan dilakukan oleh suatu bank.

Sebagai ilustrasi untuk meluncurkan suatu produk tabungan dengan segmen pasar kelas menengah ke bawah, maka dapat dipilih media promosi berupa:
◘ Billboard di jalan toll Jakarta-Cikampek
◘ Radio-radio swasta
◘ Surat-surat kabar yang sesuai misalnya Post Kota, Media Indonesia, Sinar Pagi, dan seterusnya
◘ Frekuensi misalnya diperlukan 50 kali pemasangan iklan ½ hlm dengan tarif Rp 37.500.000,00/ sekali pasang termasuk pajak dan komisi agen biro iklan.
◘ Maka jumlah biaya advertasi tersebut 50 x Rp 37.500.000,00 = Rp 1.875.000.000,00

Begitu juga kegiatan-kegiatan promosi yang akan dilakukan dapat diperkirakan biayanya terlebih dahulu. Untuk produk/ materi iklan yang spesifik maka perkiraan biayanya dapat dilaksanakan dengan mengajukan permintaan tender kepada biro iklan.

Dari hasil inventarisasi jenis kegiatan pemasaran yang akan dilakukan, dan juga macam-macam media promosi yang dapat dipakai serta adanya standar tarif iklan/ promosi untuk tiap-tiap media akan mempermudah penyusunan perencanaan anggaran biaya pemasaran, yang dapat disusun rekapitulasinya sebagai berikut:

REKAPITULASI
ANGGARAN BIAYA PEMASARAN
Periode ………. s.d …………

D. KESIMPULAN
Menurut Mulyadi (2005:487), Biaya pemasaran dalam arti sempit dibatasi artinya sebagai biaya penjualan, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk ke pasar. Sedangkan biaya pemasaran dalam arti luas meliputi semua biaya yang terjadi sejak saat produk selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai dengan produk tersebut diubah kembali dalam bentuk uang tunai.

Pembiayaan pemasaran berarti segala rancangan biaya terkait dengan perencanaan pemasaran. Hal terpenting yang harus diketahui dalam proses perkembangan usaha ini adalah bagaimana manajemen mampu melakukan analisis biaya pemasaran sebagai alat bantu dalam mengawasi biaya pemasaran dalam memperoleh laba yang diinginkan. Hal ini bukan berarti perusahaan mengurangi “keberanian” dalam melakukan pemasaran, akan tetapi analisis biaya pemasaran dapat dijadikan pedoman dalam mengukur laba yang di harapkan, agar biaya yang dikorbankan sebanding dengan hasil yang diperoleh (Laba), bahkan dapat memaksimalkan laba dengan meminimalkan biaya pemasaran yang dikeluarkan.

Dalam hal ini perencanaan biaya pemasaran menjadi penting untuk lebih mensistematiskan kinerja dan sebagai rujukan pembiayaan sebuah perusahaan/ bank. Oleh karenanya perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan bidang pemasaran. Seperti yang telah dikupas dalam pembahasan diatas yakni tentang pengertian biaya hingga fungsi marketing: dalam kaitannya dengan penciptaan produk yang berkualitas, perbaikan proses proses product placement, promotion, proses pricing, dan beberapa informasi pendukung lainnya.

Penulis berharap ada sedikit manfaat bagi pembaca setelah mempelajari makalah yang penulis sajikan, untuk kemudian dijadikan salah satu referensi pengetahuan.

0 Komentar