COBA PERHATIKAN, KAWAN

Salam Mahasiswa…!
Kawan-kawan mahasiswa, coba kawan-kawan perhatikan dan saksikan bersama bahwa pada hari ini 26 Mei 2009 seluruh pejabat kampus tidak ada di tempat. Artinya pelayanan terhadap mahasiswa pada hari ini, Selasa, 26 Mei 2009 dan mungkin sampai besok, Rabu, 27 Mei 2009 banyak yang terbengkalai dan terhambat. Beginilah kawan, kondisi kampus kita. Di saat mereka membuat aturan Perkuliahan 75% kehadiran mereka sendiri justru seenaknya melanggar jadwal kesepakatan dengan mengurangi presensi mahasiswa. Padahal tugas utama mereka adalah dosen yang melakukan pembelajaran. Studi Banding adalah kemasan acara yang dibuat. Apakah harus hari aktif kuliah?

Menakar Efektifitas Studi Banding
Apa yang dilakukan dari studi banding tidak bersentuhan langsung manfaatnya. Jika ingin perkembangan kampus yang lebih maju kenapa tidak melakukan penelitian saja. Bukankah itu lebih manfaat dibanding sekedar “jalan-jalan” karena tentu dana yang dibutuhkan tidak sedikit, puluhan juta. Bolehlah jalan-jalan tapi mbok ya hari libur perkuliahan dan seluruh mahasiswa, karyawan dan dosen, pejabat semuanya ikut jalan-jalan, kan adil toh sama-sama bukan uang pribadi atau lebih baik dana itu digunakan untuk kegiatan yang lain. Apa tidak punya konsep kegiatan yang lebih menarik selain itu? Kalau memang studi banding, apa yang mau dibandingkan dan kapan idealnya? Jika dilakukan di awal periode masih mending jadi tidak terkesan hanya menghabiskan anggaran.

Apa yang melatarbelakangi studi banding? Apakah benar ada tujuan yang signifikan sehingga hasilnya pun demikian atau hanya memenuhi tuntutan rencana. Hal ini terkesan aneh dan lucu. Ada keinginan dan upaya yang dilakukan pihak birokrasi untuk kampus kita ini menuju IAIN bahkan UIN dan mereka sudah menuliskannya dalam Rencana Strategis (RENSTRA) sampai tahun 2014. Apa yang dituliskan dalam renstra mestinya lebih dari sekedar studi banding tapi penelitian sehingga tidak perlu lagi studi banding, lalu apa signifikansi dari kegiatan tersebut. Di satu sisi mahasiswa berupaya untuk memunculkan potensi yang dimiliki kampus, dengan melakukan kegiatan mengundang dan menawarkan kepada masyarakat namun di sisi lain pihak birokrasi kampus sendiri seakan melemahkan itu dengan kegiatan tersebut. Ya, yang namanya studi banding, ibarat orang belajar dari nol. Sungguh ini sesuatu yang kontra-produktif. Sudah bukan saatnya lagi. Mendingan mereka menyibukkan dengan pekerjaan mereka sendiri. Yang sedang studi menyelesaikan studi. Bagaimana dengan kampus kita, jika semua unsur tidak saling sinergis. Semuanya harus dimulai dari nol? Salam Mahasiswa…!


By : Jaringan Mahasiswa Bergerak (JMB)

0 Komentar